BAB III
PENGELOLAAN KEGIATAN SUPERVISI
A. Sasaran
Sasaran kegiatan supervisi keterlaksanaan Kurikulum 2004 adalah 40 SMA pelaksana terbatas Kurikulum 2004 yang telah melaksanakan Kurikulum 2004 sejak tahun 2002 yang terdiri dari 6 SMA Swasta ( 15,00%) dan 34 SMA Negeri (85,00%) dan tersebar di 13 propinsi.
Tabel 1. Sasaran supervisi keterlaksanaan Kurikulum 2004 di 40 SMA Pelaksana Terbatas Kurikulum 2004 tahun 2003
NO. | NAMA SMA | PROPINSI |
1. | SMAN 1 Kuta | |
2. | SMAN 4 Denpasar | |
3. | SMA Pemb. Jaya Tangerang | Banten |
4. | SMAN 1 Cilegon | Banten |
5. | SMAN 1 Kalasan | DI Yogyakarta |
6. | SMAN 1 Sewon Bantul | DI Yogyakarta |
7. | SMAN 11 | DI Yogyakarta |
8. | SMAN 7 | DI Yogyakarta |
9. | SMAN 1 | DKI |
10. | SMAN 3 | DKI |
11. | SMAN 60 | DKI |
12. | SMAN 61 | DKI |
13. | SMAN 8 | DKI |
14. | SMA Plus Muthahhari Bandung | Jawa Barat |
15. | SMAN 1 Cileunyi, | Jawa Barat |
16. | SMAN 26 | Jawa Barat |
17. | SMAN 3 Subang | Jawa Barat |
18. | SMA Karangturi Semarang | Jawa Tengah |
19. | SMAN 1 Salatiga | Jawa Tengah |
20. | SMAN 2 Purwokerto | Jawa Tengah |
21. | SMAN 3 | Jawa Tengah |
22. | SMA K Petra 2 | Jawa Timur |
23. | SMA Muhammadiyah 2 | Jawa Timur |
24. | SMAN 1 Gresik | Jawa Timur |
25. | SMAN 2 | Jawa Timur |
26. | SMAN 10 Samarinda | |
27. | SMAN 2 Samarinda | |
28. | SMAN 10 Bandar Lampung | Lampung |
29. | SMAN 3 Metro | Lampung |
30. | SMAN 9 Bandar Lampung | Lampung |
31. | SMAN 1 Soasio | Maluku Utara |
NO. | NAMA SMA | PROPINSI |
32. | SMAN 1 | Maluku Utara |
33. | SMA K Giovanni Kupang | Nusa Tenggara Timur |
34. | SMAN 1 Kupang | Nusa Tenggara Timur |
35. | SMAN 3 | |
36. | SMAN 5 | |
37. | SMAN Tinggi Moncong | |
38. | SMAN 1 Lubuk Alung | Sumatera Barat |
39. | SMAN 2 Bukit Tinggi | Sumatera Barat |
40. | SMAN 5 | Sumatera Barat |
B. Pengorganisasian
Pelaksanaan kegiatan supervisi keterlaksanaan Kurikulum 2004 melibatkan unsur-unsur terkait yang terdiri dari Dit. Dikmenum, PPPG, LPMP, Perguruan Tinggi, dan Dinas Pendidikan Propinsi/Kabupaten/Kota dengan sistem pengorganisasian sebagai berikut.
Bagan 1. Pengorganisasian supervisi keterlaksanaan Kurikulum 2004
Keterangan :
1. Direktorat Dikmenum adalah unsur pusat yang bertugas untuk menetapkan kebijakan yang berhubungan dengan supervisi keterlaksanaan Kurikulum 2004 di SMA seperti sistem, perangkat, petugas, dan tindak lanjut hasil supervisi keterlaksanaan Kurikulum 2004 di SMA.
Kegiatan supervisi pada 40 SMA pelaksana terbatas Kurikulum 2004 dikoordinasikan oleh Direktorat Pendidikan Menengah Umum melalui Bagian Proyek Pengelolaan Dikmenum Jakarta, bekerjasama dengan berbagai pihak yang terkait antara lain: Perguruan Tinggi, PPPG dan LPMP, Dinas Pendidikan Provinsi dan Kabupaten/Kota.
2. Tim pengembang supervisi keterlaksanaan Kurikulum 2004 di SMA dibentuk oleh Dit. Dikmenum yang bertugas untuk mengembangkan sistem dan perangkat supervisi serta mengorganisasikan pelaksanaan dan mengolah hasil supervisi. Tim pengembang terdiri dari unsur Direktorat Dikmenum, unsur konsultan dari lembaga independen profesional, seperti dari perguruan tinggi LPTK, PPPG dengan dibantu dari unsur praktisi yaitu dari sekolah dan Dinas Pendidikan Propinsi. Sekretariat Tim Pengembang berkedudukan di Direktorat Dikmenum, Ditjen Dikdasmen, Depdiknas, Jakarta.
3. Direktorat Dikmenum, PPPG, LPMP, Perguruan Tinggi, dan Dinas Pendidikan Propinsi/Kabupaten/Kota merupakan mitra yang berperan untuk menyediakan sumberdaya manusia sebagai petugas supervisi keterlaksanaan Kurikulum 2004 di SMA.
C. Petugas Supervisi
1. Kriteria petugas
Kriteria petugas supervisi keterlaksanaan Kurikulum 2004 di SMA, antara lain :
a. Memahami kebijakan dan pengembangan Kurikulum 2004;
b. Memiliki kemampuan mengembangkan silabus, perangkat pembelajaran penilaian berbasis kompetensi;
c. Memiliki hubungan personal dan kemampuan manajerial yang baik (karena pendekatan hubungan antara supervisor dengan pihak sekolah/responden bersifat kolegial, yaitu sebagai teman sejawat yang memiliki tujuan yang sama);
d. Pernah mengikuti workshop pembekalan supervisi;
a. Mampu bersikap profesional dalam memberikan penilaian dan rekomendasi;
b. Memiliki komitmen terhadap tugas.
2. Tugas dan tanggungjawab
Petugas supervisi mempunyai tugas dan tanggungjaab sebagai berikut :
a. Mengumpulkan informasi/data keterlaksanaan Kurikulum 2004 di SMA dengan menggunakan instrumen yang telah disiapkan;
b. Mengolah informasi/data keterlaksanaan Kurikulum 2004;
c. Menganalisis dan menginterpretasikan informasi/data keterlaksanaan Kurikulum 2004;
d. Membuat laporan hasil supervisi keterlaksanaan Kurikulum 2004 di SMA;
e. Memberikan rekomendasi dan pelayanan klinis dalam rangka perbaikan atau peningkatan pelaksanaan Kurikulum 2004 di sekolah;
3. Etika Petugas
Sebagai dasar pelaksanaan tugas, maka petugas supervisi keterlaksanaan Kurikulum 2004 harus memahami dan mematuhi etika sebagai berikut:
a. Berpakaian rapi dan sopan;
b. Menunjukkan
c. Bertindak sesuai dengan ruang lingkup tugas dan tanggung jawabnya;
d. Tidak melakukan perbuatan yang dapat menimbulkan kesan kurang baik atau membebani tugas-tugas rutin sekolah;
e. Tidak memanfaatkan supervisi untuk kepentingan pribadi;
f. Bekerja penuh rasa tanggung jawab dan mengikuti mekanisme pelaksanaan supervisi secara konsisten;
g. Melaksanakan supervisi sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan;
h. Melaksanakan supervisi secara profesional dalam arti menunjukkan keahlian di bidangnya, memiliki komitmen moral dan mengambil keputusan secara bertanggung jawab;
i. Saling menghormati sesama petugas supervisi;
j. Menghindarkan diri dari situasi yang dapat menurunkan obyektivitas supervisi;
k. Tidak menjanjikan dan menerima sesuatu yang dapat mempengaruhi hasil supervisi;
l. Menghargai setiap jawaban responden walaupun dirasakan kurang sesuai dengan pertanyaan yang diajukan;
m. Tidak menunjukkan rasa tidak puas secara terbuka terhadap kondisi sekolah baik secara umum maupun khusus selama proses supervisi;
n. Menjaga kerahasiaan hasil supervisi terhadap penggunaan yang tidak tepat sampai diumuman hasil supervisi oleh pejabat yang berwenang.
4. Jumlah dan Unsur Petugas
Jumlah petugas supervisi sebanyak 5 orang yang terdiri dari unsur sebagai berikut:
a. Unsur Pusat : 2 orang (staf Dit. Dikmenum/PPPG/LPMP/PT)
b. Unsur Daerah : 3 orang (Kasi Kur SMA Dinas Pendk Prov./Kab./Kota dan Pengawas SMA Kabupaten/Kota)
D. Prosedur Pengelolaan Supervisi
Alur pengelolaan Supervisi Keterlaksanaan Kurikulum 2004 di 40 SMA pelaksana terbatas Kurikulum 2004 adalah sebagai berikut :
Bagan 2. Alur pengelolaan supervisi keterlaksanaan Kurikulum 2004
Keterangan :
1. Persiapan Supervisi
a. Penyusunan Perangkat Supervisi : Panduan Supervisi, Panduan Pelayanan Klinis, Panduan TOT Supervisi, Kerangka Laporan Supervisi, Kerangka Laporan Pelayanan Klinis, Format Penyusunan Action Plan.
b. Sosialisasi Program Supervisi ke Dinas Pendidikan Propinsi/Kabupaten/Kota dan sekolah.
2. Train of The Trainer (TOT)
Penyiapan Petugas Supervisi tingkat Pusat dan Kabupaten/Kota melalui Penyelenggaraan Train of the Trainer (TOT).
3. Pelaksanaan Supervisi
a. Konfirmasi program Supervisi dengan sekolah;
b. Pelaksanaan supervisi di sekolah;
4. Laporan dan Tindak Lanjut Supervisi
a. Penyusunan laporan hasil supervisi;
b. Pengembangan perangkat dan sistem pelaksanaan supervisi;
c. Peningkatan kemampuan petugas supervisi;
d. Monitoring keterlaksanaan action plan sekolah sebagai tindak lanjut hasil supervisi pada tahun berikutnya.
E. Pelaksanaan di Sekolah
Prosedur pelaksanaan supervisi di sekolah adalah sebagai berikut :
1. Penugasan petugas supervisi keterlaksanaan Kurikulum 2004 di SMA dilakukan oleh Direktur Dikmenum Jakarta.
2. Sebelum pelaksanaan tugas, petugas supervisi melapor secara lisan kepada Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota tentang ruang lingkup tugas yang akan dilaksanakan, dan menemui Kepala sekolah untuk memperkenalkan diri, menginformasikan maksud dan tujuan, strategi pelaksanaan, metoda dan hal-hal lain yang dianggap perlu dan berhubungan dengan supervisi keterlaksanaan Kurikulum 2004.
3. Melakukan temu awal dengan warga sekolah yang ditunjuk untuk mengin-formasikan gambaran umum supervisi keterlaksanaan Kurikulum 2004, jadwal kegiatan, strategi dan metode pelaksanaan, dan responden yang dibutuhkan.
4. Pengumpulan data, informasi dan penilaian dalam proses supervisi keterlaksanaan Kurikulum 2004 dilakukan dengan menggunakan kuesioner, studi dokumen, wawancara kepada target responden yang telah ditetapkan, dan observasi di lapangan. Strategi pelaksanaan kegiatan tersebut diatur sebagai berikut :
a. Kuesioner untuk Kepala Sekolah diberikan pada saat temu awal dan sudah diserahkan kembali pada waktu istirahat siang (± pukul 13.00 waktu setempat).
b. Kuesioner untuk Guru dan Tim KSPBK diberikan kepada Kepala Sekolah/Wakil Kepala Sekolah untuk dapat didistribusikan kepada Guru mata pelajaran yang mengajar kelas X dan/atau kelas XI dan anggota Tim Kurikulum 2004. Kuesioner yang telah diisi secara lengkap diserahkan kembali kepada petugas pada pada hari pertama supervisi sekitar ± pukul 13.00 waktu setempat.
c. Kuesioner untuk siswa diberikan untuk 2 (dua) orang siswa per mata pelajaran. Pengisian dilakukan pada suatu tempat tertentu dengan didampingi oleh petugas, waktu yang dibutuhkan kurang lebih 30-45 menit. Kuesioner dikumpulkan oleh petugas dan dibawa kembali oleh petugas Pusat untuk disampaikan kepada Direktorat Dikmenum. Kegiatan ini dilaksanakan pada jam istirahat atau setelah jam belalar berakhir agar tidak mengganggu proses pembelajaran.
d. Observasi Lapangan
Kegiatan ini dilakukan oleh petugas ini terutama untuk mengamati secara lansung ketersediaan sarana pembelajaran yang ada di sekolah, yakni antara lain : ruang belajar/kelas dan sarana pendukung pembelajaran lainnya (perputakaan, laboratorium, sarana olahraga, dsb.). Hasil observasi dituangkan dalam intrumen yang telah disiapkan.
e. Studi Dokumentasi
Studi dokumentasi dilakukan terhadap berbagai dokumen yang terkait dengan pelaksanaan Kurikulum 2004 yang telah disiapkan oleh sekolah. Sebagai bahan masukan, dokumen-dokumen dimaksud dibawa salinannya (foto copy). Misalnya: SK Tim KSPBK, contoh perangkat penilaian, contoh materi bahan ajar yang telah disiapkan oleh sekolah/guru mata pelajaran, dsb.
f. Pengamatan Pelaksanaan KBM di Kelas
Pengamatan proses pembelajaran di kelas dilakukan terhadap semua mata pelajaran dengan memfokuskan pada mutu proses pembelajaran, materi, bahan ajar, strategi pembelajaran, media pembelajaran, penilaian, dan hal-hal lainnya yang dianggap perlu.
5. Pengolahan hasil supervisi dilakukan dalam rangka untuk menyelaraskan hasil pengamatan dan penilaian petugas supervisi untuk ditetapkan menjadi satu hasil tim. Hasil pengamatan yang telah ditetapkan tersebut dituangkan sebagai laporan awal dan dikonfirmasikan kembali dengan Kepala sekolah. Jika terjadi perbedaan pendapat antara hasil pengamatan dengan persepsi Kepala Sekolah maka dilakukan pengecekan kembali di lapangan.
6. Mengacu pada hasil konfirmasi laporan awal dan hasil pengamatan berikutnya maka petugas menyusun laporan lengkap hasil supervisi, laporan pelayanan klinis dan menyepakati action plan tindak lanjut hasil supervisi yang disusun oleh sekolah.
7. Temu akhir dilakukan pada hari terakhir pelaksanaan supervisi dengan melibatkan sebagian besar warga sekolah. Hal-hal yang perlu disampaikan dalam temu akhir antara lain : informasi proses supervisi yang telah dilakukan, temuan-temuan, rekomendasi, tanya jawab, dan kesimpulan.
Prosedur tersebut di atas digambarkan dalam bagan 3 di bawah ini :
Bagan 3. Mekanisme pelaksanaan supervisi di sekolah
F. Waktu dan Tempat
1. TOT Petugas Supervisi Daerah (Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota)
a. Dilaksanakan selama 1 (satu) hari, yang diselenggarakan sehari sebelum pelaksanaan supervisi.
b. Kegiatan TOT diselenggarakan di SMA yang akan disupervisi.
2. Pelaksanaan Supervisi
a. Dilaksanakan selama 2 (dua) hari efektif (mulai dari Pukul 07.00 s.d. 16.00 waktu setempat).
b. Diselenggarakan di 40 SMA yang telah melaksanakan Kurikulum 2004 (KSPBK) sejak tahun 2002.
Jadwal pelaksanaan supervisi dan daftar nama 40 SMA yang disupervisi terlampir pada lampiran 1.
1 komentar:
Lucky 7 Casino - South Africa - JT Hub
The Lucky 7 casino 여수 출장안마 has recently opened, offering a 김제 출장마사지 range of 의왕 출장샵 games and promotions in various forms 동두천 출장안마 including blackjack, live roulette, 양산 출장샵 craps,
Posting Komentar