Jumat, 08 Februari 2008

BAB IV Hasil Supervisi Keterlaksanaan Kurikulum 2004 Pada 40 SMA

BAB IV

PENILAIAN

A. Ruang Lingkup Penilaian

1. Pendekatan

Pendekatan penilaian yang digunakan dalam kegiatan supervisi keterlaksanaan Kurikulum 2004 di SMA adalah : Context, Input, Process, Products, and Outcome (CIPPO).

2. Komponen

Komponen yang diukur dan dinilai dalam supervisi keterlaksanaan Kurikulum 2004 di SMA, adalah :

Komponen yang terkait (context) langsung dan tidak langsung dengan penyelenggaran Kurikulum 2004, yaitu :

a. Komponen 1 : Dukungan Unsur Terkait

Terdiri dari Sub Komponen :

1.1 Dukungan Pemerintah Daerah (Kabupaten/Kota)

1.2 Dukungan DPRD

1.3 Dukungan Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota

1.4 Dukungan Komite Sekolah/Dewan Sekolah

1.5 Dukungan Pihak Lain (DU/DI, Alumni, LSM, dll)

Komponen masukan (inputs) yang berpengaruh pada penyelenggaran Kurikulum 2004, meliputi komponen-komponen sebagai berikut :

b. Komponen 2 : Organisasi dan Manajemen (Pengelolaan Kurikulum 2004)

Terdiri dari Sub Komponen :

2.1 Organisasi Kurikulum 2004

2.2 Manajemen Kurikulum 2004

c. Komponen 3 : Ketenagaan Kurikulum 2004

Terdiri dari Sub Komponen :

3.1 Unsur Ketenagaan

3.2 Pemberdayaan Tenaga

d. Komponen 4 : Fasilitas

Terdiri dari Sub Komponen :

4.1 Ruang Kelas

4.2 Laboratorium

4.3 Perpustakaan

4.4 Bahan Ajar

4.5 Teknologi Informasi dan Komunikasi

e. Komponen 5 : Kesiswaan

Terdiri dari Sub Komponen :

5.1 Tingkat Keberhasilan Siswa

5.2 Tingkat Pemahaman Kurikulum 2004

Komponen proses (process)

Proses yang disupervisi berkenaan dengan keterlaksanaan Kurikulum 2004 di SMA adalah komponen :

f. Komponen 6 : Pelaksanaan Kurikulum 2004

Terdiri dari Sub Komponen :

6.1 Peran Kepala Sekolah

6.2 Peran Guru Dalam Pelaksanaan KBM

6.3 Pendapat Siswa Tentang Pelaksanaan KBM

Produk dan Dampak (output dan outcome)

Hal-hal yang disupervisi adalah produk atau hasil keterlaksanaan Kurikulum 2004 dan dampaknya bagi sekolah. Komponen produk dan dampak tersebut adalah :

g. Komponen 7 : Hasil dan Dampak Penyelenggaraan Kurikulum 2004

Terdiri dari Sub Komponen :

7.1 Hasil Belajar

7.2 Prestasi Sekolah

B. Kriteria dan Klasifikasi

1. Kriteria Keberhasilan

a. Obyektivitas absolut memang diyakini tidak akan diperoleh dalam kehidupan sehari-hari, yang diperoleh hanyalah tertekannya unsur subyektivitas seminimal mungkin. Hal itu juga dipastikan terjadi dalam penyelenggaraan supervisi keterlaksanaan Kurikulum 2004 di 40 SMA;

b. Dalam rangka menekan unsur subyektivitas sekaligus mengoptimalkan nilai-nilai obyektivitas dalam proses dan hasil supervisi keterlaksanaan Kurikulum di 40 SMA, maka disiapkan kriteria kinerja/performansi/ keberhasilan semua aspek pada semua komponen;

c. Kriteria keberhasilan berfungsi untuk menentukan nilai suatu aspek dalam suatu komponen tertentu. Kriteria unjuk kerja langsung menentukan nilai komponen;

d. Kriteria keberhasilan disiapkan untuk setiap aspek pada semua komponen. Formulasi semua kriteria kinerja/kriteria performansi/indikator keberhasilan ditentukan sesuai dengan karakteristik aspek yang dinilai;

e. Kriteria keberhasilan suatu aspek dalam suatu komponen tidak sama, baik dalam jumlah, substansi, maupun karakteristiknya;

2. Klasifikasi Penilaian Keberhasilan Keterlaksanaan Kurikulum 2004

Hasil penilaian keberhasilan pelaksanaan Kurikulum 2004 untuk semua komponen supervisi menggunakan klasifikasi sebagai berikut :

a. AB = Amat Baik

b. B = Baik

c. C = Cukup

d. K = Kurang

Sedangkan kriterianya ditetapkan sesuai dengan karakteristik komponennya masing-masing berdasarkan nilai yang diberikan yaitu :

Klasifikasi

Kriteria

Amat Baik (AB)

2.50 Nilai 3.00

Baik (B)

1.50 Nilai < 2.50

Cukup (C)

0.50 Nilai < 1.50

Kurang (K)

Nilai < 0.50

C. Cara Penilaian

1. Perhitungan Skor

a. Skor diberikan pada setiap aspek di semua komponen.

b. Skor maksimal yang diberikan pada setiap aspek pada semua komponen adalah 3 dan skor minimal adalah 0.

c. Pemberian skor pada suatu aspek dipertimbangkan melalui terpenuhinya standar/kriteria performansi/kriteria kinerja/indikator keberhasilan yang telah ditetapkan dengan parameter pada suatu aspek.

d. Pemberian skor pada suatu aspek sangat memerlukan kemampuan memutuskan/menentukan skor secara profesional (professional judgment).

e. Kriteria pemberian skor untuk masing-masing komponen adalah sebagai berikut :

1). Komponen 1 : Dukungan Unsur Terkait

Skor

Kriteria

3

Mendukung dengan bukti tertulis dan terealisasi secara nyata

2

Mendukung dengan bukti tertulis tetapi belum terealisasi secara nyata

1

Dukungan diberikan masih dalam bentuk lisan

0

Belum ada dukungan sama sekali

2). Komponen 2 : Organisasi dan Manajemen (Pengelolaan Kurikulum 2004)

Skor

Kriteria

3

Adanya Aspek tersebut, ditunjukkan dengan bukti fisik dan dalam kondisi/berfungsi dengan sangat baik

2

Adanya Aspek tersebut, ditunjukkan dengan bukti fisik dan dalam kondisi/berfungsi dengan baik

1

Adanya Aspek tersebut, namun belum dapat ditunjukkan dengan bukti fisik

0

Belum dapat ditunjukkan keberadaan aspek tersebut baik secara konsepsi maupun fisik

3). Komponen 3 : Ketenagaan Kurikulum 2004

Skor

Kriteria

3

Terpenuhinya kondisi Aspek tersebut, ditunjukkan dengan bukti fisik/tertulis dan dalam kondisi kuantitatif 100% dan/atau kualitatif Sangat Baik

2

Terpenuhinya kondisi Aspek tersebut, ditunjukkan dengan bukti fisik/tertulis dan dalam kondisi kuantitatif 50%-<100%>

Skor

Kriteria

1

Kondisi Aspek tersebut masih dalam tahap perencanaan dalam bentuk dokumen

0

Belum terpenuhinya kondisi Aspek tersebut sama sekali

4). Komponen 4 : Fasilitas

Skor

Kriteria

3

Terpenuhinya kondisi Aspek tersebut, ditunjukkan dengan bukti fisik/tertulis dan dalam kondisi kuantitatif 100% dan/atau kualitatif Sangat Baik

2

Terpenuhinya kondisi Aspek tersebut, ditunjukkan dengan bukti fisik/tertulis dan dalam kondisi kuantitatif 50%-<100%>

1

Kondisi Aspek tersebut masih dalam tahap perencanaan dalam bentuk dokumen

0

Belum terpenuhinya kondisi Aspek tersebut sama sekali

5). Komponen 5 : Kesiswaan

5.1 Tingkat Keberhasilan Siswa

Skor

Kriteria

3

³75% mata pelajaran telah menetapkan standar ketuntasan ³75%

2

50-<75%>³75%

1

1-<50%>³75%

0

Standar ketuntasan setiap mata pelajaran belum ditetapkan

5.2 Tingkat Pemahaman Kurikulum

Skor

Kriteria

3

% Rata-rata Jawaban "Ya" 90%-100%

2

% Rata-rata Jawaban "Ya" 70%-<90%

1

% Rata-rata Jawaban "Ya" 50%-<70%

0

% Rata-rata Jawaban "Ya" <50%

6). Komponen 6 : Pelaksanaan Kurikulum 2004

a). Peran Kepala Sekolah

Skor

Kriteria

3

Terpenuhinya kondisi Aspek tersebut, ditunjukkan dengan bukti fisik/tertulis dan dalam kondisi kuantitatif 100% dan/atau kualitatif Sangat Baik

2

Terpenuhinya kondisi Aspek tersebut, ditunjukkan dengan bukti fisik/tertulis dan dalam kondisi kuantitatif 50%-<100%>

1

Kondisi Aspek tersebut masih dalam tahap perencanaan dalam bentuk dokumen

0

Belum terpenuhinya kondisi Aspek tersebut sama sekali

b). Peran Guru dalam pelaksanaan KBM

Skor

Kriteria

3

% Rata-rata Jawaban "Ya" 90%-100%

2

% Rata-rata Jawaban "Ya" 70%-<90%

1

% Rata-rata Jawaban "Ya" 50%-<70%

0

% Rata-rata Jawaban "Ya" <50%

7). Komponen 7 : Hasil dan Dampak Penyelenggaraan Kurikulum 2004

Komponen Hasil dan Dampak Penyelenggaraan Kurikulum 2004 hanya menjaring data kuantitatif berupa data jumlah siswa dan rombongan belajar, tidak melakukan skoring. Interpretasi data akan dilakukan secara deskriftif.

Hasil Belajar

7.1.1 Keberhasilan Mencapai Kriteria

Skor

Kriteria

3

Seluruh aspek (kognitif,psikomotor dan afektif) tercapai

2

Dua aspek (kognitif,psikomotor dan afektif) tercapai

1

Satu aspek (kognitif,psikomotor dan afektif) tercapai

0

Tidak ada aspek (kognitif,psikomotor dan afektif) yang tercapai

7.1.2 Keterlaksanaan Remedial

Skor

Kriteria

3

Remedial terlaksana <=25% mata pelajaran

2

Remedial terlaksana >25.00-75.00%

1

Remedial terlaksana >75.00%-<100.00%

0

Remedial terlaksana 100.00%

7.2 Prestasi Sekolah

Skor

Kriteria

3

Sekolah telah menunjukkan prestasi >75.00%-100.00% untuk aspek yang disupervisi (LPIR/LKIR, Olimpiade, Olah Raga dan Seni, Paskibraka, PMR, UKS, dan Pramuka) baik tingkat Internasional, Nasional, Propinsi dan Kabupaten/Kota.

2

Sekolah telah menunjukkan prestasi >50.00%-75.00% untuk aspek yang disupervisi (LPIR/LKIR, Olimpiade, Olah Raga dan Seni, Paskibraka, PMR, UKS, dan Pramuka) baik tingkat Internasional, Nasional, Propinsi dan Kabupaten/Kota.

1

Sekolah telah menunjukkan prestasi >0.00%-50.00% untuk aspek yang disupervisi (LPIR/LKIR, Olimpiade, Olah Raga dan Seni, Paskibraka, PMR, UKS, dan Pramuka) baik tingkat Internasional, Nasional, Propinsi dan Kabupaten/Kota.

0

Tidak memiliki prestasi sama sekali

2. Perhitungan Nilai

a. Nilai diberikan pada setiap Sub Komponen, dan Komponen berdasarkan skor yang diberikan pada setiap Aspek.

b. Nilai maksimal dari Sub Komponen dan Komponen adalah 3, sedangkan minimalnya adalah 0.

c. Penghitungan nilai Sub Komponen dan Komponen dilakukan dengan menggunakan rumus :

1). Nilai Sub Komponen




Keterangan :

§ NSK : Nilai Sub Komponen

§ å SA : Jumlah Skor Aspek

§ å A : Jumlah Aspek

2). Nilai Komponen




Keterangan :

§ NK : Nilai Komponen

§ å NSK : Jumlah Nilai Sub Komponen

§ å SK : Jumlah Sub Komponen